ERGINESIA SHARING EVERYTHING, LEARN EVERYTHING

Keep with us to increase our knowledge and understanding.

VISIT US

Keep visit www.erginesia.blogspot.com

Tuesday, 19 May 2020

Berkarir sebagai Muamalat Officer Development Program Future Leader (MODP FL)

Foto bersama MODP FL 4 dengan Head of Talent Management
pada saat welcoming Ceremony 
Tepat 13 Mei 2020 merupakan hari dimana saya setahun bergabung bersama Bank umum pertama syariah di Indonesia yakni Bank Muamalat Indonesia. Saya memulai karir di Bank Muamalat Indonesia melalui jalur Muamalat Officer Development Program Future Leader atau disingkat MODP FL. MODP FL merupakan salah satu program percepatan karir yang ditawarkan oleh manajemen. Program ini merupakan program yang cukup prestisius dalam industri perbankan, khususnya perbankan syariah. 

Pada program MODP FL trainee akan diberikan pelatihan selama dua tahun yang mana pada dua tahun tersebut akan mengikuti beberapa kegiatan dimulai dari in class training, on the job training sampai dengan project assignment. Cukup berat tahapan yang harus dilalui oleh setiap trainee karena pada setiap tahap yang dilalui diberlakukan sistem gugur. 

Untuk menjadi bagian dari MODP FL tentunya bukan perkara yang mudah seperti melamar pekerjaan pada umumnya. Disini kandidat akan dihadapkan oleh tahapan test yang cukup sulit dan komprehensif yang mana pada tiap tahapannya diberlakukan sistem gugur. Banyak tahapan yang dilalui, sampai yang cukup menegangkan yakni interview dengan Board of Directors. Dalam proses seleksi yang saya alami, panitia seleksi melibatkan pejabat level vice president (VP) yang mana menurut pengamatan saya hal itu untuk memastikan agar talent yang didapatkan berkualitas excellence, kalau istilah jaman sekarang “bukan kaleng-kaleng”. 

Saya sendiri bergabung pada MODP FL batch 4 yang mana didalamnya terdiri dari 26 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia dan dari berbagai kampus terkemuka yang ada di Indonesia serta luar negeri. Tentunya orang-orang yang berada pada MODP FL merupakan orang-orang yang sudah jelas memiliki kemampuan akademis yang sangat baik ditunjang dengan soft skill yang mumpuni. 

Next story will be share in upcoming posts

Friday, 1 December 2017

Kuliah di MM UGM



Tidak terasa sudah berada di penghujung semester 1, semenjak aku memulai untuk melanjutkan studi di salah satu sekolah bisnis di Indonesia. Aku masuk MM UGM pada bulan Januari 2017. Lho kok baru masu selsesai semester 1 sekarang? Tunggu dulu. Jadi di MM UGM itu sebelum memasuki perkuliahan semester 1, bagi yang berlatar belakang bukan dari pendidikan ekonomi wajib mengikuti program pra-MBA. Pra-MBA itu simpelnya martikulasi yang dilaksanakan selama satu semester. 

Dalam martikulasi tersebut sebenarnya sudah kayak kuliah biasa, ada UTS dan UAS. Selain itu pula mahasiswa pra-MBA sudah bisa mengikuti kegiatan-kegaiatan non akademik seperti klub peminatan atau student association. Cuman kebetulan aku gakterlalu aktif dalam kegaitan ekstra kampus. Di dalam program martikulasi ada empat mata kuliah yang wajib di tempuh dan kita harus lulus ke empat mata kuliah tersebut, kalau tidak kita tidak bisa melanjutkan studi ke semester selanjutnya.
Ketika memulai perkuliahan di program Pra MBA perbedaan cukup terasa karena memang sebelumnya aku berasal dari ilmu hubungan internasional yang cukup jauh rumpun ilmunya. Selama empat tahun ketika belajar HI tidak pernah mengalami memegang kalkulator scientific dan ketika kuliah di MM UGM mulai menggunakan alat itu lagi. Perkualiahan di Pra-MBA sudah cukup padat dengan assignment, presentation dan lain sebagainya. Ditambah kebanyakan tugas di lakukan secara berkelompok didesain untuk menciptakan teamwork yang baik antar mahasiswa. Oiya di MM UGM sangat ketat dalam hal berbusana pada saat kegaiatan perkuliahan, semua wajib menggunakan formal attire lengkap dengan dasi pagi pria. 

Pada semester 1 ini perkuliahan lebih padat lagi. Banyak kegaiatan akademik dan non akademik yang harus dilaksanakan. Dengan enam mata kuliah wajib rasanya sudah cukup berat. Assignment, presentation, LEAP harus dilalui dengan oleh mahasiswa. Standar kualitas mutu yang cukup tinggi membuat mahasiswa ditempa dengan sisksaan akademik yang cukup berat. Ditambah lagi MM UGM merupakan the first and the only accredited business school by AACSB in Indonesia. Jadi memang perkuliahannya pun sangat berkualitas. 

Selain itu buku text yang digunakan juga merupakan buku yang berbahasa Inggris yang didatangkan langsung dari penerbit internasional. Oh iya menggunakan buku bajakan / hasil foto copy merupakan hal yang sangat dilarang di MM UGM. Mahasiswa diwajibkan menggunakan buku text asli, yang harganya cukup mahal. Namun itu semua dilakukan untuk kualitas pembelajaran demi menghasilkan pemimpin bisnis yang transformational. Nah dibawah ini aku tunjukin beberapa foto kegiatanku pada saat kuliah di MM UGM.



Foto bersama pada pertemuan terakhir kuliah leadership communication

Foto bersama pada pertemuan terakhir kuliah Business Ethics

Foto bersama pada pertemuan terakhir kuliah Technology and Operations Management

Foto bersama pada pertemuan terakhir kuliah Financial Management

Foto bersama marketing project pada presentasi final kuliah Marketing Management


 
 Nantikan ulasan selanjutnya pada postingan berikutnya...

Friday, 21 July 2017

Setelah Sarjana...

30 Juli 2016, sebuah inagurasi didalam ruangan megah dikampusku, orang-orang berjubah hitam berkumpul mengikuti perayaan untuk mempurnakan statusnya sebagai mahasiswa yang selama ini bersanding diatas pundaknya. Raut bahagia terpancar dari benak setiap orang bertoga, begitu pula dengan keluarga yang mengiring ‘pesta’ tersebut. Begitu pula dengan aku, keluargaku pun menyambut dengan gembira diluar, siapa yang tidak bangga seorang anak yang tumbuh besar, sekarang sudah berhasil menyandang gelar akademik diujung namanya. 

Lalu apakah itu sebuah akhir? Tidak. Euforia kebahagiaan hanya bertahan sekejap, selanjutnya tantangan dikehidupan nyata menyambut dengan tantangan terbuka. Gelar akademik yang disandang, dipandang sebagian orang bisa memberikan dengan mudah pekerjaan yang diidamkan, nyatanya? Tidak. Gelar yang disandang bukan sebuah jalan pintas untuk sebuah pintu yang dinamakan kesuksesan. Tantangan rintangan silih bergantian menghampiri setiap insan yang ingin sampai kepada pintu kesuksesan. Lalu apa yang aku lalukan setelah seremoni yang begitu meriah itu? 

Sebelum merencanakan kelulusan, aku sudah mempunyai rencana untuk hidup kedepan. Sarjana Hubungan Internasional yang aku sandang, belum cukup bagiku, untuk menggapai pintu kesuksesan yang digenggam oleh tangan ini. Aku masih membutuhkan ilmu yang bisa merealisasikan semua khayalan yang ada dalam benakku. Lalu apa khayalan yang ada didalam benak pikiranku? Saya selalu bercerita kepada kawan, sahabat, keluarga, handai taulan “aku ingin bekerja dimulai dari tempat tidurku”. Apa maksudnya, saya ingin berwirausaha, menjadi saudagar yang mandiri dan merdeka. Idealis betul memang, begitu sebagian orang yang memandang. Ya, betul sangat idealis tidak realistis menghadapi zaman
.
Lantas setelah itu apa yang aku lakukan? Aku memohon restu bapak dan ibu untuk melanjutkan pendidikan disalah satu sekolah bisnis yang ada di negeri ini. Apakah modal ilmu cukup untuk mencapai semua itu? Tidak juga! Perlu pengalaman yang luas bagai samudera diselatan sana. Menjadi saudagar merupakan hal yang baik, seperti pesan Rasul dalam agama yang ku anut, Sembilan dari sepuluh pintu rejeki berasal dari berdagang. Presiden Negeri ini juga menyampaikan, Negeri ini butuh 5,8 Juta saudagar muda baru. Apakah tidak mau menjadi bagian dari 5,8 juta itu?

Saturday, 19 November 2016

Siapakah pemenang Pilkada DKI? Ini jawabannya

Pilkada DKI akan digelar pada februari 2017 mendatang. Sejak waktu pendaftaran suhu politik di ibukota mulai memanas. Strategisnya pilkada DKI untuk konstelasi politik nasional membuat partai-partai berlomba mengerahkan berbagai cara dan strategi untuk memenangkan Pilkada DKI. Kejutan demi kejutan lahir menjelang pemilihan gubernur DKI 2017 mendatang.

Dimulai dengan dicalonkan nya Ahok sang petahana melalui jalur partai yang sebelumnya diketahui sempat mengalami hubungan yang panas dengan partai politik, diterjunkanya Agus Harimurti Yudhoyono untuk bertarung di Pilkada DKI yang secara mengejutkan dunia perpolitikan nasional serta membelotnya Anies Baswedan dari kubu pendukung pemerintah menjadi calon Gubernur yang diusung partai oposisi pemerintah. Dari kejutan kejutan tersebut membuat suansana perpolitikan ibukota semakin panas, semakin menarik untuk diperhatikan oleh masyarakat Indonesia.

Ada opini yang menyebutkan bahwa pilkada DKI ini merupakan pertarungan 3 tokoh nasional, yakni: Megawati, SBY dan Prabowo. Memang strategisnya pilkada DKI membuat tokoh-tokoh politik nasional berlomba-lomba turun gunung mengerahkan strategi nya untuk memenangkan Pilkada DKI. Hari demi hari masyarakat Indonesia semakin dibuat penasaran dengan hasil pilkada DKI, oleh karena itu mari simak analisis dibawah ini, siapa sebenarnya yang berpotensi untuk memenangkan Pilkada DKI 2017 mendatang.

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni

Banyak kalangan yang menyebutkan bahwa pasangan ini merupakan pasangan yang sangat ideal untuk memimpin Jakarta. Perpaduan antara militer dan birokrat dipandang merupakan komposisi yang sangat pas untuk memimpin Jakarta 5 Tahun mendatang. Turunnya Agus Yudhoyono dalam suasanya kondisi perpolitikan Jakarta sangat mengejutkan dunia politik nasional. Karena dari beberapa prediksi sebelum pemilihan tidak beredarnya nama Agus dalam bursa calon gubernur DKI. Lahirnya Agus tentu menyulitkan beberapa lawan politik untuk menjatuhkan beliau, karena dari background masa lalu tentu sangat sulit ditemukan skandal atau hal yang bisa dijadikan kartu as untuk menyerang agus karena selama ini Agus berkarir dimiliter dengan pangkat terakhir adalah Mayor.

Agus merupakan calon Gubernur DKI termuda dibandingkan dari calon-calon lainnya. Kemampuannya memimpin dalam militer tentu tidak diragukan, peraih Adhi Makayasa  ini tidak perlu lagi diragukan kecerdasan dan kemampuannya memimpin. Namun beberapa kalangan menilai bahwa sosok Agus belum bisa untuk memimpin Jakarta disamping karena beliau belum mempunyai pengalaman dalam dunia politik. Namun dukungan dari SBY sang ayahnya sendiri merupakan suplemen yang sangat luar biasa bisa memberikan dampak positif terhadap Agus.

Berpasangannya dengan Sylviana murni merupakan kolaborasi yang pas, Sylviana yang selama ini dikenal sebagai birokrat murni tentu yang sangat paham birokrasi DKI tentu melengkapi dari kekurangan Agus. Slyviana muri adalah seorang birokrat tulen yang cerdas sangat menguasai permasalahan yang terjadi di DKI ini.

Pada akhir-akhir ini survey dari pasangan ini cukup menggembirakan pendukungnya, tersangkanya Ahok tentu memberikan efek positif terhadap pasangan ini. Dari hasil survey LSI pasangan ini berada dalam posisi kedua dengan nilai 30,9 persen dibawah pasangan Anies dan Sandi yang harnya terpaut 1 persen. Tentu beberapa bulan kedepan hasil hasil survey elektabilitas akan terus berubah secara dinamis. Tapi setidaknya sampai saaat ini elektabilitas dari pasangan ini memberikan optimisme untuk para pendukung dari pasangan ini.

Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat 

Basuki Tjahaja Purnama sang petahana yang tetap berpasangan dengan rekan duetnya Djarot Syaiful Hidayat dipercaya untuk maju kembali untuk mengikuti Pilkada DKI 2017 yang diusung oleh, PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura. Sebagai petahana tentu pasangan ini diunggulkan, mereka sudah mempunyai popularitas yang baik dimasyarakat, karena masyarakat sudah sangat mengenal sebelumnya. Namun tidak berarti walupun mereka sudah mempunyai kelebihan bakal berjalan dengan mulus memenangkan pilkada DKI 2017 mendatang. Banyak sekali kekurangan petahana yang bisa dijadikan senjata oleh lawan-lawan politik. Fenomena seorang Ahok pun perlu diakui dapat memberikan dampak potisitif dan negatif terhadap perolehan suara pasangan ini.

Ahok merupakan tokoh yang sangat kontroversial dalam dunia politik Indonesia. Kebijakan-kebijakannya kadang tidak bisa diterima oleh beberapa pihak. Selain itu sikap kepemimpinan nya yang cenderung seperti arogan membuat Ahok tidak disenangi oleh beberapa kalangan. Beberapa kasus korupsi yang hangat di ibukota kerap muncul dugaan bahwa Ahok akan tersangkut namu hal tersebut terbantahkan seperti ada invisible hand yang melindungi sodara Ahok. Hal hal seperti ini yang kerap memberikan citra negatif terhadap pasangan ini, yang terlihat seperti pemimpin untuk kalangan atas saja, karena banyak kebijakan selama memimpin DKI terkesan tidak pro wong cilik. 

Terakhir publik nasional dikejutkan dengan ucapan Ahok dalam sambutan kunjungan kerjanya di Kepulauan Seribu yang mengandung unsur penistaan terhadap agama yang tentu ini sangat menyinggung terhadap umat Islam di Indonesia. Umat Islam di Indonesia merespon sangat luar biasa terhadap kasus ini. Terdapat 14 laporan polisi serta terjadin unjuk rasa masal dibeberapa tempat menuntut diadilinya sodara Ahok karena dianggap telah menghina Al-Qur'an. Sampai-sampai pada 4 November 2017 terjadi aksi yang luar bisa, diperkirakan aksi tersebut merupakan aksi terbesar sepanjang sejarah Indonesia karena lebih dari 2 juta orang berkumpul di Jakarta berdemonstrasi di depan Istana Negara menuntut ditangkapnya sodara Ahok. Kasus ini tentu sangat menggerus elektabilitas dari sodara Ahok, bahkan dari hasil survey LSI yang tervaru yang menyebutkan elektabiltas pasangan ini kurang dari 11 persen.


Kasus penistaan sodara Ahok ini cukup merepotkan Presiden Republik Indonesia, karena situasi rakyat sangat marah terhadap kejadian ini, membuat perpecahan terjadi dikhawatirkan kejadian 1998 terulang kembali. Atas dasar tuntutan rakyat, polisi diberikan waktu 2 minggu untuk mengusut secara tuntas kasus Ahok ini. Dan pada saat ini Ahok telah ditetapkan menjadi seorang tersangka. Staatus tersangka tentu memberikan dampak yang lagi lagi cukup dahsyat terhadap pasangan ini. Karena mereka harus berjuang menyakinkan masyarakat untuk memilih pasangan ini, yang akhir-akhir ini tren elektabilitas pasangan ini terus menurun, bahkan diperkirakan sangat mustahil untuk memenangkan Pilkada dengan satu putaran.

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno 
 
Anies Baswedan dan Saniaga Uno ini merupakan pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Pasangan ini lahir pada saat last minutes sebelum pendaftaran cagub dan cawagub DKI ditutup. Sebelumnya partai Gerindra dan PKS telah mendeklarasikan Sandi dan Mardani Ali Sera untuk posisi Cagub dan Cawagub tapi entah mengapa mungkin terjadi dinamika sehingga membuat pasangan tersebut urung untuk didaftarkan malah muncul nama baru yakni sodara Anies Baswedan.

Merpatnya Anies Baswedan ke kubu Prabowo tentu mengejutkan beberapa pihak, mengingat pada waktu Pilpres 2014 kemarin Anies merupakan sosok sentral yang berhasil mengantarakan Jokowi menduduki kursi Presiden Republik Indonesia, dan pada masa kampanye kerap meberikan sindiran sindiran yang cukup pedas terhadap lawan politik yakni Prabowo Subianto. Namun tidak ada yang abadi dalam politik, sekarang Anies berada dalam lingkungan oposisi pemerintah, beliau diusung oleh partai partai oposisi dari pemerintah.

Anies baswedan merupakan tokoh nasional yang seperti dari antitesis Ahok, beliau yang cukup santun tentu merupakan kelebihan yang bisa dijadikan senjata untuk menggusur sang petahana. Tokoh yang terkenal dengan gerakan Indonesia Mengajar dan Turun Tangan nya membuat kapabilitas Anies tidak diragukan lagi dalam kepemimpinannya. Sempat menjadi bagian dari eksekutif menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayan yang walaupun harus diberhentikan oleh Jokowi tentu menjadi nilai positif untuk pasangan ini. Walaupun banyak pihak tetap meragukan Anies untuk memimpin Jakarta dengan kelembutannya karena ada opini jakarta ini keras perlu pemimpin yang keras untuk memimpin Jakarta. Namun ketegasan bukan berarti identik dengan keras, ketegasan itu bisa hadir dalam kelembutan.

Sandiaga Uno sang pasangannya merupakan penguasaha yang sukses, mempunyai intelektual yang sangat baik diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap Jakarta. Kesuksesannya memimpin dan mengembangkan perusahaan-perusahaannya tentu merupakan bukti nyata dari Sandiaga Uno. Walaupun pada masa kampanye sebelumnya kerap terlibat perselisihan dengan sang petahana. Munculnya nama dari perusahaannya pada Panama papers kerap dijadikan senjata oleh lawan-lawan politiknya. Namun sepertinya isu panama papers tidak mampu bertahan lama untuk menjatuhkan pasangan ini. Malahan dari hasil survey LSI pasangan ini merupakan pemuncak klasemen survey elektabilitas dengan 31,9 persen yang tentu ini sangat menggembirakan bagi para pendukungnya.

Lalu siapa pemenangnya?

DKI merupakan miniatur Indonesia, hasil dari pilkada DKI bisa dijadikan gambaran untuk Pemilu 2019 mendatang. Maka dari itu DKI merupakan hal yang sangat penting bagi partai partai politik nasional. Walaupun hanya sekelas Pilkada namun suasanya seperti pertarungan pada pemilihan presiden, membuat tokoh tokoh politik nasional turun gunung.

Pada awalnya Pasangan Ahok-Djarot diprediksi akan memenangkan pertarungan ini berdasarkan dari survey-survey lektabilitas pada saat awal sebelum munculnya pasangan pasangan penantang petahana didukung dengan dukungan partai pemenang pemilu 2014 yang berhasil mengantarkan Jokowi duduk di kursi Presiden Republik Indonesia. Namun hari demi hari tren dari pasangan ini terus menurun ketidak konsistenan Ahok kerap memicu kegaduhan merupakan hal yang membuat elektabilitas turun, apalagi terakhir kasus penistaan Agama cukup membuat kondisi negara ini memanas dan sudah pasti kebanyakan pemilih muslim dari pasangan ini membatalkan dukungannya ditambah sekarang Ahok telah ditetapkan menjadi seorang tersangka yang sudah pasti sangat sangat menggerus suara dari pasangan ini. Isu agama merupakan isu yang sangat sensitif. Jadi melihat dari kenyataan tersebut pasangan ini nampaknya sulit untuk sekedar bertahan pada putaran pertama pilkada DKI.

Turunnya Agus yang dibekingi oleh SBY diperkirakan mampu untuk memenangi Pilkada ini, walaupun sepertinya pasangan ini mesti head to head melawan pasangan Anies Sandi. Karena diprediksi pilkada akan berlangsung dua putaran dan akan ada satu pasangan terlempar pada putaran pertama. Pasangan Anies Sandi dan Agus Slyvi akan bersaing ketat memperebutkan posisi gubernur DKI. Diizinkannya Agus untuk turun dalam pertarungan gubernur DKI oleh SBY tentu dengan perhitungan yang sangat matang. Bisa kita lihat bagaimana ketika SBY menang pada saat Pilpres 2004, turun dengan elektabilitas rendah namun mampu memenangkan pertarungan. SBY merupakan jenderal yang sangat ahli dalam strategy, sangat pintar dalam menempatkan sesuatu. Posisi demokrat yang non blok diparlemen juga merupakan hasil dari kejeniusan seorang SBY.

Namun perkiraan ini bisa saja berubah melihat perkembangan dinamika politik DKI sampai hari pemilihan mendatang.