Mengawali setiap langkah dengan kesedihan dan beban yang cukup berat. Hidup yang berat bukan berarti saya tidak bisa makan, atau kekurangan secara materil, Alhamdulillah untuk itu semua, saya bisa katakan lebih dari cukup, saya mempunyai kedua orang tua yang begitu tulus membesarkan saya. Saya mempunyai kedua orang kakak yang begitu saya kepada saya, mereka berdua sangat membantu terhadap apa yang saya perlukan dan butuhkan.
Sejak tahun lalu saya sudah merancang untuk hijrah ke sebuah negeri, jaraknya tidak jauh hanya terpisahkan oleh garis khatulistiwa, ya saya memutuskan untuk hijrah kenegi ini untuk menempuh pendidikan disini. Bukan tanpa alasan saya memutuskan untuk hjarah kenegeri ini. Dimulai dengan proses seleksi yang sudah saya lewati sampai akhirnya saya ditetapkan lulus dan lolos untuk belajar di negeri ini.
Sebelum berangkat saya mendapatkan cobaan begitu berat beberapa hari setelah lebaran Abah saya meninggal dunia namun sebelum Abah meninggalkan kami, saya sudah berpamitan langsung pada saat silaturahmi lebaran dan Alhamdulillah saya mendapat restu dan doa untuk mencari ilmu di negeri ini. Selain itu, didalam proses keberangkatan saya ke negeri ini saya mendapatkan hambatan yang luar biasa, sampai saya harus terlambat selama 1 bulan, karena proses di Imigrasi yang memakan waktu yang cukup lama.
Finally 6 Oktober 2014 Ba'da Maghrib saya tiba di Kuala Lumpur, ibukota Negara Malaysia. Sejuta mimpi yang saya bawa kenegeri ini, Semua mimpi yang saya bawa sangat tidak mudah untuk diwujudkan, perlu perjuangan yang keras. Alhamdulillah disini saya menemukan orang-orang baru yang baik terhadap diri saya, walaupun kadang kedua negeri ini sering berseteru namun kita tetap bisa bersahabat.
Culture shock merupakan hal pertama yang saya dapatkan, kebetulan saya berasal dari sebuah kota yang bernama Yogyakarta, sebuah kota wisata budaya yang dilengkapi berbagai kemudahan namun tempat saya sekarang berbeda. Saya sekarang berada disebuah kampus yang letaknya di tengah-tengah hutan Sintok, yang hanya berjarak puluhan kilo dengan Negera Thailand. Saya akui kampus ini benar-benar pas dan cocok untuk belajar, dengan berbagai fasilitas yang kelas dunia disuguhkan demi membatu proses pendidikan.
Proses pembelajaran disini sungguh sangat sangat berbeda dalam segalanya, disini mengkiblat kepada British education system secara Malaysia merupakan negara ex-British colonialism.Tugas kuliah yang begitu menumpuk dan banyak, membuat saya kurang enjoy menikmati proses disini, homesick yang berkepanjangan membuat saya merasa tertekan menghadapi ini semua. Namun ini semua proses yang harus saya lalui, ini adalah sebuah konsekuensi yang harus saya hadapi sebelum mendapatkan Achievement yang diharapkan.
0 comments:
Post a Comment