Kamis, 8 Januari 2015 saya termenung di sebuah kamar berukuran 3X4 meter yang selama satu semester terakhir ini saya tempati. Dengan sedikit kesedihan mengiringi ketika menulis cerita ini dengan diiringi germericik suara air hujan diluar sana pikiran saya terpecah, tapi satu hal yang membuat pikiran saya tidak tenang dan sedikit gelisah, yaitu saya harus pulang ke Indonesia, mengakhiri semua petualangan saya di negeri ini, di kampus ini. Saya tiba-tiba teringat dengan proses awal yang saya perjuangan untuk kepergian saya kesini. Jujur kepergian saya kesini diwarnai proses yang begitu berliku terutama masalah keimigrasian.
Sekitar 2 minggu saya terlantung-lantung di Jakarta menunggu kepastian dari pihak imigrasi Malaysia tanpa kejelasan. Saya menghubungi kesana kesini namun tetap dengan jawabaan yang sama ketidakpastian. Kalau tidak salah pada hari itu hari selasa siang saya memutuskan untuk pulang ke Jogja bertujuan untuk menanyakan kepastian kepada pihak kampus indonesia saya yang mendelegasikan saya untuk belajar di negeri ini. ingat betul saya waktu itu sekitar bulan september, saya membeli tiket pulang ke Jogja menggunakan Bus Rosalia indah, pertamakalianya saya pulang ke Jogja menggunakan Bus dari jakarta. Sepanjang perjalanan saya ditemani dengan perasaan gelisah, beberapa teman terus menghubungi saya menanyakan kabar tentang kepergian saya, begitu pula dengan beberapa teman dari Malaysia mereka sering menanyakan kabar tentang kepergian saya kesini. Sedih rasanya jika mengingat proses awal kepergian saya kesini.Saya menghabiskan begitu banyak waktu dengan ketidak pastian, menghabiskan begitu banyak materi dengan percuma juga, namun itu tidak saya sesali sepenuhnya, saya tetap syukuri nikmat terhadap nikmat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengenyam pendidikan di negeri ini,
Pada awalnya ketika datang ke Kampus inipun saya tidak merasa betah, yang ada hanya pulang, pulang dan pulang. Namun, ketika datang waktunya hati ini begitu berat untuk berpisah dengan kampus ini terutama dengan keluarga yang telah terbentuk selama disini. Saya sangat berterimakasih kepada keluarga kedua saya disini, Kak Ekin, Kak Wani, Kak Dibah, Kak Liza, Kak Aisyah, Kak Kina, Keat dan kawan kawan yang telah begitu banyak membatu kami disini, saya tidak tahu dan tidak bisa membanyakan ketika saya datang kesini saya tidak mengenal siapapun mungkin hidup kami akan berjalan dengan tragis disini. Jujur hati saya belum sepenuhnya siap untuk meninggalkan kampus ini, proses pertemanan yang sudah dirajut belum siap untuk ditinggalkan. Hidup dan belajar disini telah memberikan banyak pelajaran kepada diri saya pribadi. Akhirnya saya menyadari kepergian saya kesini merupakan pengalaman yang sangat mahal tidak bisa dihitung dengan rupiah bahkan dollar sekalipun. Saya menemukan berbagai jenis watak manusia disini, dari berbagai belahan dunia. Saya bertmu dengan dosen dosen hebat disini, bahkan sya bertemu dengan dosen yang begitu cinta terhadap Indonesia walapun dia bukan warga negara Indonesia, dan diapun bukan seorang melayu. Diakhir paragraf ini saya mengucapkan selamat tinggal kawan, teman, sahabat, kakak, abang terimakasih dan maaf atas semuanya kesalahan saya, Sayonara sampai jumpa lagi!!!
Ergi Fathurachman
Sintok, 8 Januari 2015
0 comments:
Post a Comment