Mungkin masih banyak orang yang berfikir bahwa hidup di Negeri orang lebih baik dari pada di Negeri ini. Kita tidak sepenuhnya bisa menyalahkan paradigma seperti itu. Kita harus mengakui bahwa Negara lain masih lebih maju dibandingkan Negeri ini. Kemudahan, kenyamanan dan kenimatan menikmati hidup di Negeri orang memang lebih nikmat.
Tapi itu semua tidak terjadi kepada diri saya, dibeberapa Negara yang telah saya kunjungi saya menikmati kemudahan, keindahan, kenyamanan dan kenikmatan. Namun ketika mengarungi perjalanan tersebut saya teringat dengan sepenggal syair dari sebuah lagu nasional ciptaan ibu Sud,
 |
| Sumber: yangtercecer.blogapot.com |
"...Walaupun banyak Negeri kujalani, yang mahsyur permai dikata orang. Tetapi kampung dan rumahku disanalahku rasa senang"
sepenggal syair lagu diatas mengingatkan saya atas Tanah air Indonesia. Kita bisa membanggakan kemajuan dari negara lain, namun tetap harus kita ingat bahwa Negeri kita Indonesia lebih harus kita cintai dan kita banggakan. Walau bagaimanapun keadaan tanah air kita, kita harus mencintainya dengan segenap jiwa raga kita. Kita harus ingat akan perjuangan para pendahulu kita, mereka dengan susah payah, menggadaikan nyawanya demi Kemerdekaan Negara ini.
Sebagai generasi muda yang hidup di abad 20 ini kita sudah selayaknya untuk mencurahkan segenap jiwa raga ini untuk memajukan bangsa ini agar supaya menjadi seperti negara lain yang telah kita kagumi/banggakan sebelumnya, tanpa mengurangi indentitas negara kita. Pernahah kita renungi, kita hidup di zaman sekarang ini sangat sangat difasilitasi berbagai kemudahan. Kita tidak perlu lagi merasa cemas dikala makan, kita tidak perlu lagi merasa cemas dikala belajar.
Sesungguhnya sekarang ini kita dituntut untuk menuntut ilmu yang sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, sehingga kita bisa mengabdikan ilmu yang telah kita pelajari untuk kemajuan Negara ini.
