ERGINESIA SHARING EVERYTHING, LEARN EVERYTHING

Keep with us to increase our knowledge and understanding.

VISIT US

Keep visit www.erginesia.blogspot.com

Showing posts with label International Relations. Show all posts
Showing posts with label International Relations. Show all posts

Wednesday, 10 February 2016

Study at Universiti Utara Malaysia : Life Experience

 Universiti Utara Malaysia or Northern University of Malaysia is the public university which located in Kedah, northern of Malaysia.This university located inside of Sintok Forest which has a total land around 1000 hectare. And the interested thing from this university is the location is near the country border between Malaysia and Thailand.

University Utara Malaysia is the best one of management university in Malaysia, it was not suprasingly UUM being the one favorite University in Malaysia. Actually University Utara Malaysia has 18 faculties and divided into three main colleges, are: College of Arts and Sciences (CAS), College of Business (COB), College of Law, Government, and International Studies (COLGIS). A lot of student has been studying in University Utara Malaysia, not only Malaysian but thousand international student study in UUM.

The best experience for me when I could study in university utara Malaysia. As the university which claimed as world university, university Utara Malaysia provide all facilities that supporting the process of learning. Starting from the academic facilities until the entertainment facilities for student, UUM provide all the best thing for the student.

Basically, although UUM is located in the Sintok Forest, not to hard to be achieved. There are several ways for us if want to go to UUM. We could use airplane, bus even train. But I am personally never try go to UUM by train.
  • If we go to UUM by airplane we can take from Kuala Lumpur (from KLIA or Subang Airport) or other cities in Malaysia to Alor Setar. Alor Setar is the capital of Kedah state. Several airplane company provide flight to Alor Setar such as Malaysia Airline, Air Asia or FireFly. Then, when we arrieved in Alor Setar airport we can continue our trip to UUM by taxi (around 1 hour to UUM). 
  • if we go to UUM by bus we can take from hentian Pudu. There are several bus agency that provide ticket to Kedah. We can buy the ticket around RM 50, it will send us by bus until Changlun. but do not worry several bu, enter until to UUM. So we don't need to stop in Changlun, but we can stop in front of our DPP (dormitory). 
The one place that become my favorite in UUM is the library. UUM's library or known as Sultan Baldishah Library is very comfortable for learning, and the collection of this library is very complete. Library also open 24 hours for reading room and until 10.00 P.M for main library. That is very support the student activity in academic field. Many student spend their time in library. Even in exam week, student will be stay in university until 24 hours for study. It's nice good atmosphere to study.


Like I said in the beginning, UUM campus is very big. UUM look as the private city which has everything inside. Until in UUM they have three route of bus, to mobilize the student from one place to another place. Almost student in UUM uses the public transportation to mobilize their activity, but some time they also rent car or even use kereta sapu (name for taxi). Then thing that make UUM has specialty is all student must stay in UUM. They are not allowed to stay outside UUM. So that's way university can control the quality of the student.


In UUM, I took the program of Bachelor International Affairs Management with Honor. Bachelor International Affairs  is the program under School of International Studies. International Affairs of UUM, is best one in Malaysia. Intaff UUM consisted by qualify lecturer from any background. I have some favorite lecturer when I was in UUM. Mr. Debendra my lecturer from India is the favorite one, although in the beginning I was affraid by him, but after took several meeting class, I enjoyed with him. Until I went to his house to sharing, discussing, and dinner together. The another lecturer who become my favorite is Prof. Abdad. Basically prof. Abdad is ancestry of Indonesia. We always talked about the condition of Indonesia in political and economic side. He very enthusiast when discussing about Indonesia. 

A lot of history in UUM, I really miss with that university now. UUM had teach me a lot, in academic side my knowledge increased. Beside that life in UUM, the international atmosphere is very good because UUM has thousand international student.  



Saturday, 6 February 2016

Rakyat dibiarkan Berkompetisi Dengan Bebas oleh Negara, Benarkah?

Source Image: www.thediplomat.com
31 Desember 2015 merupakan hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat ASEAN (Association of Southeast Asia Nations). Yang mana pada ketika waktu itu Asean Economic Community atau yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi Asean dengan resmi diimplementasikan diseluruh negara ASEAN. Masyarakat Ekonomi Asean atau disingkat dengan MEA, merupakan sebuah perjanjian integrasi perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. 
Pertanyaan yang cukup menarik diawal implementasi MEA ini, apakah Indonesia sudah benar-benar siap menghadapi pertarungan bebas antar negara-negara ASEAN, mengingat perdagangan yang dilakukan pada MEA ini bukan hanya perdagangan barang atau goods saja. Namun, pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN ini pula, tenaga kerja dari negara-negara ASEAN boleh bekerja diseluruh negara ASEAN. 

Ketika saya melihat beberapa negara diwilayah ASEAN, sebutlah Thailand. Ketika kita membandingkan Indonesia dan Thailand tentu sangat terlihat bahwa kita sedikit lebih dibelakang Thailand dalam hal persiapan menghadapi MEA. Meraka sudah mempersiapkan betul dimulai membeikan pemahaman ditingkat sekolah-sekolah sampai memberikan branding tentang MEA kesuluruh pelosok negeri. Jika kia melihat dengan cermat, boleh dikatakan sosialisasi tentang MEA kepada seluruh masyarakat Indonesia tidaklah merata. Apakah masyarakat di desa-desa, seluruh peosok negeri sudah mengeahui dan memahami betul tentang MEA? saya rasa tidak. Di Indonesia hanya beberapa kalangan saja yang sudah mengetahui tentang MEA, itupun belum tentu mereka mengerti dengan sepenuhnya. 

Maraknya pengangguran di Indonesia diakibatkan oleh beberapa faktor. Salah satu utama faktor dari masalah pengangguran di indonesia selain terbatasnya lapangan pkerjaan di Indonesia adalah kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja Indonesia. Menjadi PR yang berat tentunya unuk pemerintah. Saya cukup sedih ketika membaca beberapa berita, bahwa pemerintah menekankan masyarakat untuk berkompetisi tanpa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. terlebih lagi cukup mencengangkan bahwa dari pihak pemerintah membiarkan masyarakat untuk berkompetisi langsung tanpa adanya jaminan proteksi  dari negara. Pemerintah menekankan kepada masyarakat untuk jangan mengharapkan proteksi dan perlindungan dari negara

Membiarkan masyarakat tanpa adanya proteksi oleh negara merupakan sebuah penghiatan yang dilakukan oleh Negara terhadap Undang Undang Dasar 1945. Pada UUD 1995 sangat jelas tertulis "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia...". Negara pada hal ini harus melindungi/memproteksi seluruh rakyatnya dalam hal menghadapi MEA. Jangan membiarkan rakyatnya masuk ke sumur kesakitan dengan sengaja dibiarkan. Negara sekelas Amerika saja, mereka sangat perhatian didalam melindungi warganegaranya dimanapun mereka berada, bahkan banyak perusahaan Amerika yang beroperasi diseluruh duniapun, tetap dalam perlindungan mereka. Lalu pantaskah negara Indonesia membiarkan rakyatnya bertarung tanpa adanya proteksi dan Negara? Apakah perbuatan tersebut patut untuk dibiarkan?  


Ergi Fathurachman 
Direktur Erginesia Institute.

Wednesday, 17 September 2014

Perdamaian Israel – Palestina Hal Yang Sulit



Beberapa waktu terakhir ini kita dikejutkan oleh penyerangan Israel terhadap penduduk muslim di Gaza – Palestina. Penyerangan ini menjadi perhatian masyarakat Internasional tidak terkecuali Indonesia. Kecaman terlontar dari masyrakat internasional terhadap Israel pun terlontar karena tidakan brutal terhadap kaum muslim di Gaza Palestina yang tidak berperi kemanusiaan. Penyerangan kaum muslim Gaza dipicu oleh penyandraan Tentara Israel oleh Hammas (kelompok militant Palestina).
Serangan yang dilancarkan oleh Israel sungguh bukan tandingan Palestina, bagaimana tidak? Israel menggunakan peralatan tempur yang canggih sedangkan rakyat palestinahanya menggunakan peralatan tempur yang seadanya. Roket roket balasan yang diluncurkan dari Palestina ke Israel hampir semua tidak melukai warga Israel, untuk sampai di wilayah Israel pun tidak sampai, bagaimana demikian? Ini karena Israel menggunakan iron dome  sebuat teknologi canggih yang diciptakan untuk menangkal serangan roket dari musuh sehingga roket tersebut tidak sampai dan diledakan oleh udara, dengan demikian wilayah Israel aman dari serangan Palestina.
Reaksi internasional terhadap tidakan brutal Israel sungguh beragam, ada yang meminta Israel dikeluarkan dari PBB, bahkan ada yang meminta Israel tidak dimasukan ke dalam peta dunia. Di Indonesia sendiri demo terjadi dibeberapa wilayah menuntut Israel menghentikan serangannya terhadap Israel. konflik Palestina – Israel ini dimulai sejak bangsa Yahudi Israel memproklamirkan diri sebagai Negara berdaulat tahun 1948 Silam, setelah memenangkan perang dengan Negara-negara arab. Semenjak kemerdekaannya Israel terus-terusan mengembangkan wilayahnya terhadap wilayah Negara disekelilingnya.
Israel dari ngera kecil namun sekarang menjadi sebuah Negara yang digdaya dengan mudah menghancurkan Gaza. Kekuatan Israel tidak lepas dari dukungan yang secara continue dari Amerika Serikat sejak pertama kali merdeka. Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Israel pertama kali adalah Amerika. Bantuan demi bantuan terus mereka kucurkan dari tahun ke tahun terhadap Israel.
Keterkaitan Amerika dengan Israel inilah yang membuat Perserikan Bangsa Bangsa terlihat tidak berdaya oleh Israel yang jelas jelas telah melakukan tindakan tindakan yang diluar batas nalar manusia, yang dengan bringasnya membunuh penduduk muslim Palestina. PBB seharusnya memposisikan diri sebagai mediator disetiap konflik yang melibatkan Negara-negara. Namun kita ridak melihat itu didalam konflik Palestina-Gaza. Pengaruh Amerika yang kuat di PBB membuat PBB seolah olah tidak berkutik bahkan terkesan tutup mata atas kejadian di Palestina.
Keangkuhan Israel yang tidak mau memberikan hak nya kepada Palestina membuat konflik ini semakin rumit dan sulit untuk dihentikan. Sistem dunia yang anarchy membuat konflik ini tidak akan pernah habis. Negara-negara arab yang tidak bersatu mendukung kemerdekaan palestina dikarenakan terjadinya banyak konflik di tiap tiap Negara membuat kemerdekaan / Perdamaian Palestina – Israel semakin sulit terwujud, ditambah lagi oleh hegemony Amerika di dunia ini. 

source image: http://www.globalresearch.ca/wp-content/uploads/2012/1/Israel_Palestine_Flag.png

Friday, 22 November 2013

The Best Way for Case Indonesia-Australia

Berita mengenai issue penyadapan oleh Australia terhadap Indonesia, menjadi berita yang sering muncul di media-media Nasional akhir-akhir ini. Hubungan RI dan Australia yang sedang memanas saat ini, membuat berbagai spekulasi dan informasi muncul dari kedua Negara yang sedang bersitegang saat ini. 

Sikap dari PM Tony Abbott yang enggan untuk meminta maaf dan memberikan penjelasan membuat masyarakat Indonesia bereaksi. Tony berdalih bahwa Indonesia adalah sahabat bagi Indonesia dan tidak ada yang salah dari keduanya serta ia belum pernah memberikan pernyataan yang jelas terkait kasus ini. Bahkan penasehat Perdana Mentri Tony Abbot, Marx Textor politisi dari Partai Liberal Australia dengan lantang menyebut Menlu RI seperti aktor bintang porno Filipina pada tahun 1970-an. Sontak sikap dari Textor membuat masyarakat Indonesia bereaksi keras. 

Menyikapi masalah ini dilihat dari kacamata hubungan internasional ada beberapa langkah alternatif untuk dilakukan oleh Pemerintah Indonesia Sebagai salah satu korban dari aksi penyadapan badan intelejen Australia. 

  1. Hentikan segala jenis kerjasama di bidang kemiliteran. Dengan menghentikan segala jenis kerjasama di dalam bisang militer ini akan membuat paradigma baru dan membuat Australia berfikir bahwa Indonesia bisa tetap hidup dan tumbuh tanpa campur tangan Australia didalam bidang militer. Kekuatan militer Indonesia dibandingkan Australia bisa dikatakan lebih besar dari pada Australia terkecuali Australia memanggil mitra aliansi-aliansi nya seperti USA, UK, NZ dll. 
  2. Melaporkan kejadian ini terhadap United Nations dan meminta Australia untuk bekerjasama. Organisasi internasional didalam konteks liberalism berfungsi sebagai penengah apabila ada negara yang berselisih. Indonesia dapat melaporkan kasus ini ke UN karena bagaimanapun ini sudah menciderai hubungan diplomatik yang selama ini dibangun dan dengan laporan ini diharapkan pemerintah Australia akan meminta maaf atas kasus ini. 
  3. Kirim NOTA PROTES terhadap pemerintah Australia. Nota protes merupakan langkah-langkah diplomatik yang bisa dilakukan oleh Indonesia terhadap Pemerintah Australia. Karena bagaimanapun Nota protes ini adalah bentuk keseriusan Indonesia terhadap kasus ini. Dengan adanya Nota Protes ini diharapkan agar Pemerintah Australia dengan kebijaksanaannya rela untuk memberikan penjelasan mengenai kasus ini secara JELAS dan TRANSPARAN. Sehingga tidak ada opini-opini negatif yang merugikan kedua belah pihak. 
  4. Perbaharui seluruh perjanjian yang melibatkan Indonesia dan Australia. Tindakan ini merupakan salah satu cara untuk memberikan pembatasan terhadap hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia karena bagaimanapun kasus ini sangat dan telah membuat Indonesia kecolongan. Indonesia harus berhati-hati dan waspada dengan semua negara sahabat, karena bagaimanapun kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. 
  5. Panggil pulang Duta Besar RI untuk Australia. Pemanggilan duta besar RI untuk Australia dengan waktu yang tidak ditentukan. Merupakan hal penting dan hal paling pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Pemanggilan pulang duta besar menunjukan bahwa Indonesia sangat serius menangani kasus ini. Indonesia negara demokratis dan bijaksana tentu mendahulukan hal-hal yang diplomatis dibandingkan harus menggunakan hal-hal yang offensive. 
5 hal yang saya sebutkan diiatas ada beberapa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia,. Nota protes yang sudah pemeritah layangkan dan yang rencananya malam ini (Jum'at 22 November 2013) akan dilakukan oleh parlemen Australia menaggapi nota protes yang telah dilayangkan. Kita tunggu saja apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah Australia....


Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.  

Wednesday, 13 November 2013

Soft Diplomacy for Spying Case

Mengejutkan atau tidak, akhir-akhir ini pemberitaan di media massa mengenai aksi penyadapan kegiatan pemerintah indonesia oleh intelligent  US dan Australia. Menanggapi aksi ini saya selaku warga negara Indonesia sedikit terkejut, tapi saya rasa ini tidak perlu di tanggapi dengan reaksi keras. 
Saya rasa Indonesia hanya tertinggal dibidang teknologi saja, kalau teknologi telah dimaksimalkan mungkin penyadapan itu tidak akan terjadi. Sebagai negara berdaulat, tentu pemerintah Indonesia perlu mengeluarkan langkah langkah diplomatik, seperti mengeluarkan nota keberatan atas tidakan yang dilakukan oleh keduanya. Dengan mengeluarkan nota kebeatan tersebut tentu membuat posisi indonesia tidak terlalu lemah di mata mereka. 
Indonesia tidak bisa menggunakan hard power untuk menanggapi kasus ini. Ya, kita ketahui bersama bahwa masyarakat Indonesia mengeluarkan reaksi keberatannya atas kasus tersebut. Bahkan kawan kawan dari Anonymous Indonesia,telah melancarkan aksinya dengan meretas ratusan website yang berdomain Australia. Tindakan mereka merupakan aksi spontanitas dan mewuudkan bentuk nasionalisme mereka atas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka berusaha menunjukan bahwa Indonesia itu negara berdaulat dan jangan mengganggu negara Indonesia. dengan apa yang mereka miliki. 

Indonesia sebagai negara demokrasi tentu tidak bisa berdiri sendiri, indonesia tetap membutuhkan yang lain. kita tidak bisa bertindak sebagai realist dengan menggunakan military force untuk menanggapi kasus yang sedang hangat ini. Sebagai negara yang mempunyai national power didalam keuatan ekonomi kita harus bertindak sebagai liberal, dimana kita bisa memutuskan hubungan dagang dengan kedua negara tersebut untuk sementara. Ini semata-mata hanya untuk menunjukan bahwa Indonesia adalah negara berdaulat yang tidak bisa diganggu oleh pihak manapun. 
STOP SPYING OUR COUNTRY!!!!



Friday, 5 July 2013

HI Dokternya Social


Hidup itu cuma punyadua tugas meen yang pertama adalah 'tidur' dan yang kedua adalah 'makan'. Pasti setiap manusia itu mempunyai cita cita. itu pasti men, cita cita dimiliki oleh semua manusia yang hidup didunia ini. 

Dulu gue juga punya sebuah cita cita yang sungguh amat luhur meen, coba tebak? 'Dokter' itu adalah cita cita gue dari dulu. setelah mengarungi hidup lebih dari 18 tahun, nampaknya keinginan gue menjadi dokter mulai goyang meen. Pada saat itu gue udah mulai berfikir profesi dokter itu terlalu 'mainstream' meen. 

Setelah gue pikir pikir, sekarang itu buat jadi seorang dokter itu perlu uang yang sangat banyak bro, gak hanya sepuluh duapuluh juta, tapi meen sampe ratuasan juta rupiah. Mmmh cukup mencengangkan yaaa bro. Berfikir dan berfikir, jreng jreng jreng, gue inget banget waktu SMA kelas satu gue pernah disuruh menggammbar profesi yang di idam idamkan, dan pada saat itu gue menggambarkan seseorang yang memakai 'Jas Formal' dan latari oleh 'Bola Dunia'. Mungkin temen temen juga udah ngira bahwa gue ingin jadi diplomat. hehe. oleh karena itu gue mempunyai dua alternative yang pertama menjadi Dokter dan yang kedua menjadi Diplomat. wuidih keren yaa bro. 

Dimulai kelas dua SMA, gue udah mulai cari cari PT sebagai langkah buat menggapai cita cita tersebut. Seiring berjalannya waktu akupun menemukan Perguruan tinggi dambaan, herannya bukan Perguruan tinggi negri yang orang orang idam idamkan. Gue tertarik untuk kuliah disebuah Perguran tinggi swasta yang ada di Yogyakarta, yaitu UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

Jreng jreng akhirnya naik kelas tiga SMA, waktunya fokus. Enam bulan berlalu, akhirnya waktu pendaftaran UMY PMDK gelombang satu dibuka, gue dengan semangat empat lima mengisi formulir UMY dan dengan gagahnya mengisi pilihan pertama Perdidikan Dokter dan pilihan kedua aku pilih Ilmu Hubungan Internasional kelas internasional. krik krik waktunya pengumuman, inget banget dulu gue buka pengumuman pas udah Sholat Subuh. Tit komputer dinyalakan, colokan modem telkomsel flash yang gue beli dengan susah payah bagai badai. Dengan diwali membuka website umy www.umy.ac.id, gue download lah itu file pengumuman, diawali Bissmillah gue scroll perlahan, kali aja ada nama gue terselip disana. Namun tragisnya ga ada nama gue disana. Mmmmh pasrahlah gue disana, tapi Life must go on meeeeen \m/ gue pun menunggu giliran pmdk gelombang dua. 
Tetorettoret gelombang dua bro, seperti biasa dengan gagah gue mengisi formulir dan menuliskan pilihan pertama PENDIDIKAN DOKTER dan pilihan kedua Ilmu hubungan Internasional. Tibalah waktunya pengumuman, tapi lagi lagi gue gak diterima bro. Stress lah, gue saat itu, gue udah stress banget, sedih haru pokoe serasa hidup mau berhenti bro. Tapi dengan kegigihan hidup, gue tegakkan kepala dengan tangan mengepal bahwa hidup itu gak cuma sampai disini. Gue pun menjalani hari hari dengan optimis. 
Pada saat itu gue iseng iseng membuka website umy, ternyata eh ternyata ada ada PMDK gelombang dua, dari saat itulah gue banting stir dak lagi abisi ke pendidikan Dokter tapi gue fokus ke Ilmu Hubungan Internasional UMY. Diformulir gue tulis pilihan pertama Ilmu Hubungan Internasional kelas Internasional dan Pilihan kedua Ilmu Hukum kelas internasional juga. Slow but sure akhirnya gue tembus di International Program of International Relations UMY bro, puji syukkur gua disitu. Akhirnya gue menndapatkan jalan untuk mendapatkan cita cita gue. 
Gue inget banget pas pertama kuliah, dimata kuliah Introduction of International Relations, dosennya Pak Sugeng dosennya, dia menjelaskan beberapa alasan kenapa masuk jurusan HI dan disitu ada satu poin, Orang memilih jurusan HI itu karena tidak diterima di pendidikan dokter. Sontak sedikit tertwa saat itu, namun itu relatita banget, hidup gue banget kaya gitu. haha. 

Setelah satu tahun di IPIREL UMY akhirnya gue menemukan keluarga baru. Memet, Rangga, Erdhieta, Linggar, Budi dan yang lainnya. mereka merupakan keluarga baru keluarga diperantauan. Dan akhirnya gue enjoy menjalani kehidupan ini demi menggapai cita cita gue.