Wednesday 13 November 2013

Soft Diplomacy for Spying Case

Mengejutkan atau tidak, akhir-akhir ini pemberitaan di media massa mengenai aksi penyadapan kegiatan pemerintah indonesia oleh intelligent  US dan Australia. Menanggapi aksi ini saya selaku warga negara Indonesia sedikit terkejut, tapi saya rasa ini tidak perlu di tanggapi dengan reaksi keras. 
Saya rasa Indonesia hanya tertinggal dibidang teknologi saja, kalau teknologi telah dimaksimalkan mungkin penyadapan itu tidak akan terjadi. Sebagai negara berdaulat, tentu pemerintah Indonesia perlu mengeluarkan langkah langkah diplomatik, seperti mengeluarkan nota keberatan atas tidakan yang dilakukan oleh keduanya. Dengan mengeluarkan nota kebeatan tersebut tentu membuat posisi indonesia tidak terlalu lemah di mata mereka. 
Indonesia tidak bisa menggunakan hard power untuk menanggapi kasus ini. Ya, kita ketahui bersama bahwa masyarakat Indonesia mengeluarkan reaksi keberatannya atas kasus tersebut. Bahkan kawan kawan dari Anonymous Indonesia,telah melancarkan aksinya dengan meretas ratusan website yang berdomain Australia. Tindakan mereka merupakan aksi spontanitas dan mewuudkan bentuk nasionalisme mereka atas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka berusaha menunjukan bahwa Indonesia itu negara berdaulat dan jangan mengganggu negara Indonesia. dengan apa yang mereka miliki. 

Indonesia sebagai negara demokrasi tentu tidak bisa berdiri sendiri, indonesia tetap membutuhkan yang lain. kita tidak bisa bertindak sebagai realist dengan menggunakan military force untuk menanggapi kasus yang sedang hangat ini. Sebagai negara yang mempunyai national power didalam keuatan ekonomi kita harus bertindak sebagai liberal, dimana kita bisa memutuskan hubungan dagang dengan kedua negara tersebut untuk sementara. Ini semata-mata hanya untuk menunjukan bahwa Indonesia adalah negara berdaulat yang tidak bisa diganggu oleh pihak manapun. 
STOP SPYING OUR COUNTRY!!!!



0 comments:

Post a Comment